Kita akan belajar pemulihan hubungan menurut firman
Tuhan dalam Matius 22 : 37-39
“(37)Jawab Yesus kepadanya:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap akal budimu(38) Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
(39) Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri.”
Salib melambangkan hubungan kita dengan Tuhan dan
hubungan kita dengan sesama. Lambang salib inilah yang Tuhan Yesus ingin
pulihkan dalam kehidupan setiap kita anak-anakNya.
Ternyata kalau kita mempelajari ayat tersebut di
atas yang Tuhan Yesus inginkan adalah pemulihan hubungan yang didasari oleh
kasih (love). Karena sifat dan hakekat Allah adalah kasih, maka inilah yang
akan Tuhan Yesus pulihkan dalam kehidupan anak-anakNya.
Tuhan Yesus ingin mengembalikan hubungan kasih yang
rusak/hilang akibat dosa yang telah diperbuat oleh manusia.
Hubungan kasih seperti apa yang Tuhan Yesus ingin
pulihkan?
Dari banyak pengajaran dan perumpamaan yang Tuhan
Yesus berikan ternyata hubungan kasih antara mempelai pria dan mempelai wanita,
bahkan dalam perjanjian lama Tuhan mengibaratkan hubungan dengan bangsa Israel
sebagai hubungan suami & istri.
Oleh sebab itu keluarga/rumah tangga adalah gambaran
dari hubungan kasih itu. Karena di dalam sebuah keluarga ada 2 kasih yang
bertumbuh yaitu kasih antara suami & istri dan yang kedua kasih antara
orang tua dengan anak.
Tuhan Yesus pernah berkata bagaimana kamu dapat
mengasihi Allah yang tidak kelihatan sedangkan saudaramu kelihatan kamu
membencinya.
Hubungan kasih suami istri inilah yang Tuhan akan
pulihkan dalam kehidupan kita dalam rangka hubungan kasih kita dengan Tuhan dan
hubungan kasih orang tua dengan anak yang akan Tuhan pulihkan dalam rangka
hubungan kasih kita dengan sesama.
Kalau kita sudah berkeluarga ini dapat membantu kita
untuk lebih mengerti tentang mengasihi Tuhan dan sesama.
Perasaan hati inilah yang Tuhan inginkan dari kita,
seperti seorang suami terhadap istrinya ataupun istri terhadap suaminya, ada
hubungan kasih yang mendalam,ada kerinduan hati yang bergelora terhadap Tuhan,
kalau ngga ketemu Tuhan sehari saja kayaknya seperti setahun.
Demikian juga hubungan dengan sesama dibangun
berdasarkan kasih orang tua terhadap anak atau sebaliknya, maka kita akan
mengasihi sesama kita sama kadarnya dengan mengasihi anak/orang tua kita.
Sebagai orang tua kita akan berkorban untuk anak
kita demikian juga sebagai anak kita berkorban untuk orang tua kita.
Sangat mudah sekali menilai apakah seseoang kristen
mengasihi Tuhan Yesus dan mengasihi sesamanya dilihat dari keluarga/rumah
tangganya. Karena keluarga merupakan gambaran kerajaan Allah yang ada di bumi.

Menguatkan Kepercayaan Kepada Allah
BalasHapus